Home » » Simulasi Pengembangan Kampung Cyber Dengan Kamera Pengawas

Simulasi Pengembangan Kampung Cyber Dengan Kamera Pengawas

Written By Unknown on Thursday, 27 November 2014 | 20:52

AP di atas bangunan (ubiquiticolombia.com)
Kali ini kami akan mencoba membuat simulasi perhitungan modal dan penerapan untuk pengembangan Rt/Rw.net atau Kampung Cyber skala kecil, jangkauan wilayah hanya kurang dari radius 300 m atau hanya sewilayah 2-3 Rt saja. 

Tulisan ini adalah kelanjutan dari artikel Membangun Rt/Rw.net Gotong-Royong di Era 4G namun di sini lebih ditekankan lebih spesifik ke sedikit teknis dan skup yang kecil dengan mengkombinasikan internet broadband dengan kamera pengawas atau yang lebih kita kenal dengan CCTV atau IP Camera Surveillance dalam sebuah pemukiman warga dalam perumahan ataupun kampung biasa, untuk melayani 20-50 klien atau rumah. Kenapa IPPBX VoIP tidak ikut dimasukkan karena hemat kami perkembangan gadget dan aplikasi mobile sudah banyak yang mendukung aplikasi VoIP seperti Blackberry Messenger, LINE, Skype, Hangouts dan lain-lain, sebagai alternatif pengganti metode komunikasi konvensional (PSTN dan Seluler 2G).

Kemudian untuk backbone ke internet, kita mesti berlangganan ke ISP (Perusahaan Penyedia Jasa Internet) via kabel Fiber Optik untuk kestabilan dan kapasitas bandwidth internet yang besar untuk dishare ke klien-klien.

Kebutuhan Perangkat Keras di Sisi Server
  • 1 unit mikrotik RB450G sebagai router.
  • 1 unit AP 5.8 atau 2.4 Ghz untuk memperluas coverage via wireless untuk radius 200-300 m atau sebagai pemancar (dipasang dengan Pipa galvanis 1 inchi)
  • 2-3 rol boks kabel LAN UTP, di mana masing-masing rol boks memiliki panjang kabel 300 m. Digunakan untuk dishare langsung ke klien via kabel lan yang berjarak  kurang dari 100 m dari switch
  • 1 Switch 16 port atau 24 port
AP untuk radius jarak dekat bisa menggunakan Picostation M2HP dari ubiquiti untuk frekuensi 2.4 Ghz atau Omnitik Mikrotik jika menggunakan frekuensi 5.8 Ghz dengan arah pancaran antena 360 derajat. (klik gambar di bawah untuk memperbesar)
Picostation M2HP

  
Omnitik


Kebutuhan Perangkat Keras di Sisi Klien
  • Untuk klien yang langsung tersambung dengan kabel lan dari switch di sisi server bisa langsung tersambung ke PC atau jika ingin dishare dengan WiFi untuk tersambung ke laptop atau gadget dalam rumah bisa ditambah router WiFi di masing-masing klien.
  • 2-4 unit AP CPE 2.4 atau 5.8 Ghz untuk AP repeater, atau sebagai receiver (dipasang dengan Pipa galvanis 1 inchi).
  • 2-4 unit (sesuai jumlah unit CPE 2.4 atau 5.8 ghz) switch 8 port atau 16 port. 
  • 2 IP Camera Surveillance.
AP CPE dan switch di klien ini untuk membagi jaringan internet ke klien-klien yang berjarak agak jauh dari server (lebih dari radius 100 m), dan jumlahnya bisa berkurang-bertambah sesuai kebutuhan di lapangan. AP CPE yang bisa digunakan adalah Nanostation M2 untuk frekuensi 2.4 Ghz atau TP-Link CPE510 untuk frekuensi 5.8 Ghz. Walaupun CPE ini bisa digunakan sebagai alternatif pengganti AP di sisi server juga, namun dengan arah pancaran antena sekitar 40-50 derajat saja tapi bisa lebih jauh kemampuannya jaraknya. (klik gambar untuk memperbesar). Untuk IP Camera bisa juga menggunakan model UVC dari ubiquiti yang sudah berkwalitas HD 720p dilengkapi infra merah untuk pengawasan di malam hari, dan mendukung penyimpanan video di dalam microSD card yang terdapat di kamera tersebut atau di hardisk PC. Kami juga pernah membahas seri IP Camera produk Ubiquiti di Tutorial Singkat Memasang "AirCam" IP CCTV/ Camera Surveillance

CPE510


Nanostation M2












Kenapa perangkat ini yang kami pilih? Selain harga yang cukup bersaing dengan kemampuan yang baik pula, dua model AP CPE tersebut sudah memiliki dua buah port LAN untuk bisa langsung disambung ke IP Camera sesuai dengan simulasi yang kita inginkan.

AP CPE dengan IP Camera Surveillance
IP Camera UVC

AP CPE dengan kamera pengawas tersebut bisa dipasang di tempat-tempat yang memang cocok untuk dipasang misal jalan keluar-masuk ke kampung atau perumahan warga. Tinggal dihitung saja berapa kebutuhan bagi warga setempat untuk penempatan kamera pengawas ini.

Contoh model penerapan share koneksi akses internet yang bisa digunakan dalam model Rt/Rw.net atau kampung cyber ini seperti gambar di bawah ini.


Estimasi Biaya Perangkat Keras

Karena kebanyakan perangkat keras untuk server dan klien masih impor, maka perkiraan harga berikut dengan berpatokan kurs 1 USD = Rp. 12.000,- dengan asumsi klien yang siap dipasang adalah 40 titik/ rumah dengan menggunakan kabel LAN dan wireless, di mana 4 titik repeater menggunakan CPE yang akan di bagi kembali ke klien dengan kabel LAN. Sedangkan IP Camera yang digunakan cukup dua unit untuk di dua titik yang tersambung ke AP CPE. Dan juga dibutuhkan 5 switch 16 port. perlengkapan di atas adalah di luar router WiFi jika dibutuhkan di masing-masing klien.
  • 1 Unit Router RB450G Rp. 1.300.000,-
  • 1 Unit PC atau Notebook untuk operator (opsional jika perlu) Rp. 2.000.000,-
  • 3 Rol Boks Kabel LAN UTP 300 m @Rp. 1.100.000,- (Total Rp. 3.300.000,-)
  • 2 Unit IP Camera Surveillance UVC Ubiquiti @ Rp. 1.800.000,- (Total Rp. 3.600.000,-)
  • 5 Unit Pipa Galvanis panjang 6 m @ Rp. 100.000,- (Total Rp. 500.000,-)
  • 5 Unit Switch 16 port @ Rp. 250.000,- (Total Rp. 1.250.000,-)
  • 2 dus isi 50 buah Konektor RJ45 (konektor kabel LAN) @ Rp. 50.000,- (total Rp. 100.000,-)
  • Biaya Perlengkapan Accesories (opsional)
Jika perangkat wireless menggunakan frekuensi 2.4 Ghz maka perhitungannya seperti berikut:
  • 1 Unit Picostation M2HP Rp. 950.000,-
  • 4 Unit Nanostation M2 @ Rp. 1.000.000,- (total Rp. 4.000.000,-)
Jika perangkat wireless menggunakan frekuensi 5.8 Ghz maka perhitungannya seperti berikut: 
  • 1 Unit Omnitik Rp. 1.200.000,-
  • 4 Unit CPE510 Tp-Link @ Rp. 750.000,- (Total Rp. 3.000.000,-)
Maka total estimasi jika menggunakan perangkat 2.4 Ghz adalah Rp. 17.000.000,- sedangkan jika menggunakan perangkat 5.8 Ghz adalah Rp. 16.250.000,-. Tentu jika kebutuhannya tidak seperti di atas, perhitungan ini bisa berubah, misal tidak membutuhkan PC/notebook khusus operator serta kamera pengawas, maka biaya pengadaan PC/notebook dan IP Camera bisa diabaikan.


Estimasi Biaya Instalasi Jaringan ISP dan Biaya Operasional

Untuk koneksi ke jaringan infrastruktur kampung cyber yang sudah kita bangun, kini tinggal berlangganan ke ISP. Kami sarankan untuk berlangganan koneksi internet via kabel Fiber Optik (FO) unlimited dedicated (kwalitas bandwidth 1:1) bukan yang paket share atau "upto" karena dikhawatirkan tidak mumpuni jika kita share kembali ke klien rt/rw.net atau kampung cyber yang sudah dibangun. Dengan backbone FO kwalitas jaringan internet lebih stabil dan tidak perlu membangun tower yang tinggi untuk koneksi dari ISP dengan perangkat wireless. Tentu saja wilayah kampung cyber yang dibangun harus sudah terjangkau dalam jaringan FO dari ISP tersebut

Di bawah ini adalah contoh penawaran salah satu ISP untuk koneksi retail dedicated dengan FO.


Untuk memenuhi kebutuhan klien kampung cyber dimana sesuai simulasi di atas yaitu 40 klien, maka dengan berlangganan paket internet dedicated termurah 2 juta rupiah perbulan sudah cukup untuk digunakan. Dimana untuk biaya awal instalasi awal FO dari ISP tersebut 1 juta rupiah. Jadi mari jumlahkan biaya operasional bulan I adalah biaya instlasi ditambah biaya langganan perbulan, yaitu sebesar 3 juta rupiah.

Biaya operasional bulan berikutnya diasumsikan meliputi:
  • Biaya internet dedicated FO Rp. 2.000.000,-
  • Biaya jasa teknisi atau operator freelance jika ada (Misal Rp. 1.000.000,-)
  • Listrik, ini bisa diabaikan karena besar daya yang dibutuhkan Router, AP dan switch (3 unit) kurang dari 50 watt. kecuali jika ada PC operator yang online nonstop bisa diperhitungkan.
     (Asumsikan Rp. 200.000,-).
  • Biaya penyusutan alat jika diperhitungkan untuk dana cadangan mengganti perangkat yang sudah lama/rusak, misal 2% dari modal belanja perangkat sekitar Rp. 250.000,-
Total biaya operasional bulan I adalah Rp. 3.000.000,- dan bulan seterusnya berkisar Rp. 3.450.000,-


Estimasi Biaya Berlangganan / Iuran Bulanan Klien

Di awal tulisan tentang simulasi ini mengasumsikan bahwa klien yang akan siap dipasang adalah 40 rumah. Maka kami ambil contoh ilustrasi berikut:

Ilustrasi I
Biaya iuran perbulan harga sama rata Rp. 100.000,- perbulan dengan kecepatan yang ditawarkan misal upto 5 Mbps maka:
  • Biaya jasa instalasi di klien (jika ada) @Rp. 50.000,- (Total Rp. 2.000.000,-)
  • Biaya iuran berlanggan klien @Rp. 100.000,- (Total Rp. 4.000.000,-)
 Maka pemasukan bulan I adalah Rp. 6.000.000,-, sedangkan bulan berikutnya Rp. 4.000.000,-

Ilustrasi II
Biaya iuran perbulan di klien dibuat beberapa segmen, misal:
  1. Paket A. Rp. 100.000,- perbulan dengan kecepatan akses internet unlimited upto 3 Mbps, 
  2. Paket B. Rp. 200.000,- perbulan dengan kecepatan akses internet unlimited upto 6 Mbps,
  3. Paket C. Rp. 300.000,- perbulan dengan kecepatan akses internet unlimited upto 10 Mbps.
Dimana misalkan pengguna paket A ada 25 klien, paket B ada 10 klien, dan paket C ada 5 klien maka:
  • Biaya jasa instalasi di klien (jika ada) @Rp. 50.000,- (Total Rp. 2.000.000,-)
  • Biaya iuran berlanggan klien Paket A@Rp. 100.000,- (Total Rp. 2.500.000,-)
  • Biaya iuran berlanggan klien Paket B@Rp. 200.000,- (Total Rp. 2.000.000,-)
  • Biaya iuran berlanggan klien Paket A@Rp. 300.000,- (Total Rp. 1.500.000,-)
 Maka pemasukan bulan I adalah Rp. 8.000.000,-, sedangkan bulan berikutnya Rp. 6.000.000,-.

Dari dua ilustrasi tersebut bahwa pengaturan kecepatan akses internet dan pemasukan iuran bisa sangat fleksibel bergantung daripada kreativitas pengelola Rt/Rw.net atau kampung cyber itu sendiri.

Demikianlah kurang lebih simulasi sederhana dari membangun Rt/Rw.net atau kampung cyber dengan fasilitas kamera pengawas dalam skala kecil. Moga bermanfaat dan Anda tertarik untuk mencoba.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HotSpot Murah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger