Home » » Menjadi Tukang Survei Itu...

Menjadi Tukang Survei Itu...

Written By Unknown on Saturday 24 May 2014 | 08:05

"Jadi tukang survei itu... sejuta rasanya..." 

haha... lebay mungkin perkataan di atas, tapi itulah sebuah gambaran nyata di kehidupan kita di manapun berada, karena setiap bidang pekerjaan dalam hidup ini memang memiliki atmosfir lingkungan masing-masing yang berbeda sehingga membuat sejuta cerita suka dan duka. Menjadi seorang karyawan atau pekerja maupun merintis menjadi pengusaha mandiri, masing-masing memiliki jalan cerita sendiri namun tetap ada cerita suka-duka di dalamnya.

Ya nasib menjadi pekerja lepas outsourcing yang dipakai subkontraktor untuk mengerjakan proyek adalah sebuah pekerjaan yang pernah penulis lakoni beberapa bulan terakhir ini.

Terlepas dari berbagai masalah yang berhubungan dengan nasib sebahagian pekerja outsourcing seperti kesejahteraan, gaji murah, telat dibayar dan sebagainya tidak menjadi fokus penulis di catatan kecil ini. Penulis memberikan sedikit fokus kepada seputar cerita di lapangan itu sendiri tentang pekerjaan menjadi seorang tukang survei lapangan atau bahasa kerennya adalah surveyor.

Survei ke lapangan yang penulis laksanakan bukan untuk data kependudukan ataupun berhubungan dengan PEMILU dan sejenisnya. Survei yang dikerjakan bersama rekan-rekan ini adalah dalam rangka kebutuhan bisnis untuk jaringan kabel serat optik salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia.

Pengalaman unik yang sering ditemui penulis ketika sedang melaksanakan survei di lapangan adalah pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika bersinggungan dengan warga setempat. "Sedang apa bang?" Dan pertanyaan sejenis itu, adalah yang sering ditanyakan mulai dari anak-anak hingga bapak-bapak dan ibu-ibu setempat. Kebanyakan dari mereka mengira terutama kalangan ibu-ibu dan bapak-bapaknya akan ada penggusuran atau pelebaran jalan karena melihat kami menggunakan roda meteran hehe.. Mungkin itulah resiko dan sekaligus pengalaman warga yang tinggal di kota besar seperti Jakarta yang harus siap jika sewaktu-waktu rumah tinggalnya harus kena gusur. Kalau pertanyaannya langsung ke arah sana biasanya ada rekan dalam tim yang menimpali pertanyaan tersebut sambil bercanda.

Sekilas pekerjaan ini bisa dianggap mudah atau sepele. Bisa dibilang tidak perlu ada keahlian khusus untuk pekerjaan lapangan seperti ini, hampir semua orang bisa melakukan pekerjaan lapangan ini. Padahal dari pengalaman menjadi seorang surveyor ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan ini.

1. Jaga kesehatan dengan baik, karena dibutuhkan stamina yang mantap menjadi seorang tukang survei untuk menjalani wilayah yang cukup luas dengan berjalan kaki kiloan meter, apalagi menghadapi cuaca ketika musim kemarau seperti di Jakarta ini.

2. Memiliki peralatan yang memadai untuk melaksanakan tugas di lapangan seperti peralatan pendukung peta, GPS, dan sebagainya terutama agar kita tentunya tidak tersasar.

3. Selain memiliki peralatan pendukung seperti peta dan GPS, kita minimal harus bisa membaca peta, lebih bagus lagi bisa membaca data GPS dan arah. Karena di lapangan data yang diterima dengan fakta di lapangan bisa berbeda, seperti nama jalan yang mungkin beda, jalan yang buntu, dan lain sebagainya. Jika tidak, akan percuma juga memiliki peta dan GPS di tangan apalagi jika petanya hampir sama dengan peta buta, karena bisa tersasar juga. Pengalaman dari beberapa rekan-rekan sejawat membuktikan hal tersebut hehe...

4. Memiliki strategi bagaimana menjalani survei di wilayah yang luas dalam waktu yang lebih singkat agar hasil pekerjaan lebih efisien. Dari hasil membaca peta kita bisa memilah-milah wilayah mana yang pertama akan digarap pertama dan selanjutnya bagaimana metode tim survei mengumpulkan informasi yang lebih cepat. Jika tidak memiliki strategi yang baik bisa jadi kita malah menghabiskan banyak waktu walaupun di wilayah yang kecil.

5. Kemampuan komunikasi yang baik, karena di lapangan berhubungan dengan berbagai pihak seperti warga setempat, bahkan bisa saja diinterogasi oleh bapak Rt/Rw setempat bahkan petugas keamanan (satpam) atau polisi. Tentu lebih baik jika memiliki surat tugas dari instansi atau perusahaan terkait.

Itulah secuplik cerita dari pengalaman penulis menjadi seorang tukang survei. Salah satu pelajaran yang bisa dipetik adalah apapun pekerjaan Anda, dianggap sepele sekalipun ternyata kita mesti memiliki persiapan dan strategi yang memadai untuk menghasilkan kerja yang optimal. Selamat bekerja!
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HotSpot Murah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger