Berdasarkan pengalaman perjuangan pembebasan frekuensi 2.4 GHz yang makan waktu belasan tahun, korban akan banyak berjatuhan jika kita memilih jalan yang sangat frontal untuk mengubah kebijakan. Maklum, atas nama kepentingan negara, para penguasa negeri ini disahkan untuk memobilisasi aparat untuk memberangus rakyat yang 'nakal'.
Pada dasarnya, untuk memenangkan pertempuan modern secara umum dapat dilihat dalam 3 lini, yaitu:
•Bertumpu pada power, kekuasaan, jabatan, kedudukan.
•Bertumpu pada uang, investasi, operator, bisnis, usaha
•Bertumpu pada rakyat, massa
Terus terang Ictwatch.com dan komunitas tidak mempunyai power dan uang, oleh karenanya mereka mau tidak mau dan tidak ada pilihan harus bertumpu pada rakyat dan massa. Dalam bahasa kerennya 'People's Power'.
Strategi taktis untuk menggalang massa yang besar dengan dana seminimal mungkin adalah memandaikan rakyat secara swadaya masyarakat. Ini adalah jalan yang paling aman, paling elegan kaum penguasa, aparat bahkan operator akan segan pada mereka yang mengambil jalur ini.
Langkah real yang sederhana antara lain adalah:
•Membuat/mendukung artikel, e-book, buku, wiki tentang Open BTS.
•Memberikan roadshow/workshop di daerah, kampus, sekolah.
•Partisipasi aktif di talkshow di media cetak, online, radio, televisi tentang regulasi telekomunikasi khususnya Open BTS.
•Partisipasi aktif di berbagai forum online, mailing list, twitwar sekitar regulasi telekomunikasi dan Open BTS.
•Ictwatch.com dan komunitas mendukung mereka yang ingin kerja praktek, PKL tentang Open BTS
•Ictwatch.com. memberikan tempat dan dukungan Tugas Akhir mahasiswa di base camp Ictwatch.com.
•Ictwatch.com dan komunitas mendukung mereka (perorangan/Pemda) yang ingin melakukan trial/uji lapangan Open BTS.
•Bekerja sama dan mendukung dengan lembaga pemerintah yang mau mendukung Open BTS seperti Kementerian Ristek.
Bukan mustahil jika ini dilakukan dengan konsisten dalam waktu 1-2 tahun kita akan mulai melihat SDM Open BTS semakin banyak. Ini menjadi dasar yang kuat untuk pengembangan industri peralatan telekomunikasi maupun operator telekomunikasi di Indonesia kemudian hari.
Tidak banyak negara di dunia yang mengadopsi teknologi Open BTS untuk memberdayakan rakyat kecil agar`dapat membangun jaringan Telkom sendiri. Solusi ini jelas-jelas memungkinkan dikembangkannya jaringan selular yang sangat merakyat yang memenuhi Hak Asasi Manusia terutama di negara berkembang.
Bukan mustahil jika suatu hari ini konsep Open BTS dapat diterima, kita akan melihat banyak sekali operator kecil di pedesaan dan Indonesia akan menjadi panutan dunia dalam mengembangkan Telkom Rakyat (People's Telco).
Bukan mustahil jika dunia pun belajar pada kita, bangsa Indonesia. Hanya mereka yang berpikiran picik yang akan menghalangi langkah pemandaian bangsa Indonesia. Merdeka!!!
*) Penulis, Onno W. Purbo, adalah penggiat teknologi informasi dan internet di Indonesia.
Kami dari paguyuban hotspot murah mendukung penuh perjuangan kang Onno
dan komunitas lain yang seperjuangan dengan beliau, supaya ke depannya
teknologi OpenBTS ini makin merakyat. Dan mungkin saja di masa akan
datang kita bisa melihat komunitas-komunitas di masyarakat sudah
membangun infrastruktur BTS seluler sendiri atau bisa disebut "Rt/Rw.net
Seluler", sebuah infrastruktur internet hotspot sekaligus
telekomunikasi seluler berbasis komunikasi VoIP. Rt/Rw.net Seluler ini
bisa berdiri terutama di wilayah-wilayah yang infrastruktur komunikasi
seluler sangat minim.
Post a Comment