KBRN, Harvard : Ahli biologi dan genetis di Harvard Wyss
Institute berhasil menyimpan 5,5 petabit data - atau sekitar 700 TB - ke dalam
satu gram DNA, menyapu bersih rekor penyimpanan data dalam DNA ratusan kali
lebih besar.
Studi yang dikemukakan George Church dan Sri Kosuri, pada
dasarnya meletakkan DNA sebagai bentuk lain alat penyimpanan. Bukannya
mengkodekan data biner ke dalam wilayah magnetis di plat hard drive, untaian
DNA yang menyimpan 96 bit disintesa, dengan masing-masing basis DNA (TGAC) yang
mewakili nilai biner (T dan G=1, A dan C=0).
Cara membaca data yang tersimpan dalam DNA, tinggal
mengurutkannya - sama seperti mengurutkan gen pada manusia - dan kemudian
mengkonversi basis TGAC tersebut menjadi biner kembali, sebagaimana dikutip
dari Extremetech.com, Senin (20/8).
Para ilmuwan telah mengamati DNA sebagai media penyimpanan
potensial untuk waktu yang cukup lama, karena tiga alasan yang sangat bagus:
Ini sangat padat (Anda dapat menyimpan satu bit per basis yang hanya beberapa
atom besarnya), bersifat volumetrik bukan planar (hard disk), dan yang ketiga,
sangat stabil -sementara yang lainnyaperlu disimpan di bawah titik nol dan
ruang hampa, DNA dapat bertahan selama ratusan ribu tahun di dalam kotak garasi
Anda. (NGH/Extremetech.com)
Post a Comment